Sabtu, 15 Agustus 2015

Bantengan, Perpaduan Seni Dan Ilmu Magis

Bantengan merupakan seni yang telah ada sejak jaman kerajaan Singasari. Pada awalnya seni ini adalah hiburan bagi setiap pemain pencak silat seusai melakukan latihan rutin, itulah mengapa seni Bantengan yang ada saat ini menjadi satu “paket ” dengan pentas pencak silat. Dalam seni bantengan ini dua orang bekerjasama untuk masuk ke dalam kostum banteng, satu orang menjadi kaki depan dan satu orang menjadi kaki belakang, orang yang paling depan umumnya memegang kepala banteng dan sekaligus mengontrol gerakan banteng tersebut. Sementara itu, orang yang belakang bertindak sebagai ekor banteng yang berfungsi sebagai pengikut gerakan tari kaki depan. Umumnya orang yang berada di depan akan memasuki kondisi “trans” atau biasa disebut dengan kesurupan, jika telah terjadi, maka tugas pemain belakang adalah mengikuti irama gerakan  pemain yang kesurupan tersebut. Dalam seni ini, kesurupan adalah proses penting yang menambah daya tarik, karena itu biasanya ada orang yang membantu proses terjadinya kesurupan ini, orang tersebut biasa menggunakan kostum serba merah, hingga disebut abangan, atau kostum serba hitam atau irengan. Dalam bantengan biasa juga dibantu oleh macanan atau orang yang menggunakan kostum macan, tugas macanan ini adalah membantu proses kesurupan dan mengendalikan jika kesurupannya sudah mencapai tahap beringas.
(Dok.Google) Seni Bantengan

Di Dusun Sebaluh group kesenian bantengan terbentuk sekitar tahun 2012. Group bantengan ini diberi nama Rukun Santoso. Biasanya kesenian bantengan dibuka terlebih dahulu dengan kesenian pencak silat. Anggota group kesenian bantengan ini berjumlah sekitar 60 orang. Struktur organisasi kepengurusan Bantengan:

Ketua : Bpk. Sanari
Sekretaris : Bpk. Amir
Bendahara : Bpk. Sony

Tidak ada komentar:

Posting Komentar