Tari Sanduk, Tari Kolosal Khas Madura

Tari sanduk adalah seni tari yang berasal dari Madura. Pada umumnya tari sanduk ini dimainkan oleh banyak orang (kolosal). Tari sanduk ini dapat dipentaskan diatas panggung maupun secara iring iringan dalam sebuah pentas seni. Untuk tari sanduk yang dipentaskan diatas panggung kecil biasanya terdiri dari 5-12 orang penari, namun untuk tari yang menjadi iring iringan pentas seni dapat memiliki belasan bahkan puluhan penari. Dalam tari sanduk ini menggunakan musik khas pulau Madura, penari bergerak mengikuti irama musik dengan bersama dan selaras. Dalam tari sanduk biasanya memiliki  variasi gerakan yang berbeda antara pria dan wanita. Tidak ada aturan khusus untuk kostum tarian ini, yang perlu diperhatikan adalah keselarasan kostum sehingga enak untuk dilihat. 

(Dok.Google) Tari Sanduk Kolosal

Pada tahun 65-70an tari sanduk masuk di Dusun Sebaluh. Lalu pada tahun 1991 group kesenian tari sanduk terbentuk dengan nama Mekar Sari Krido Manunggal. Jumlah anggota group ini ada lebih 50 orang. Struktur organisasi kepengurusan Tari Sanduk:

            Ketua : Bpk. Wahyu Diono Kurnia Eko

            Wakil   : Bpk. Imam Bukhori

            Sekretaris & bendahara : Ibu Jati dan Staff

            Perkap : Ibu Piatun

            Humas : Bpk. Budi

            Pembina : Bpk. Yanto

            Operasional : Bpk. Sulianto

Kesenian Kuda Lumping Yang Merakyat

Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang. Masyarakat jawa sering menyebut sebagai tarian jaran kepang. Dalam tarian ini satu kelompok penari menungganggi kuda buatannya masing masing dan melakukan tarian mengikuti irama musik yang ada. Tidak jarang pula tari kuda lumping diiringi dengan pertunjukan kekuatan magis seperti memakan beling, atau menyayat badan dengan benda tajam, kegiatan magis ini terjadi apabila pemain telah memasuki kondisi “trans” atau kesurupan, tidak jarang pula penonton ikut kesurupan. Untuk mengatasi kesurupan, biasanya ada orang orang pintar yang biasa disebut warok, bertugas untuk memulihkan kesadaran pemain atau penonton yang kesurupan.

(Dok.Google) Seni Kuda Lumping

Di Dusun Sebaluh group kesenian kuda lumping terbentuk pada tahun 2012. Lalu group ini diberi nama Saksama Budaya. Anggota group ini rata-rata laki-laki. Struktur organisasi kepengurusan Kuda Lumping:

Ketua : Bpk. Riyanto

Wakil   : Bpk. Saturi

Sekretaris : Bpk. Santoso

Bendahara : Bpk. Wiji

Bantengan, Perpaduan Seni Dan Ilmu Magis

Bantengan merupakan seni yang telah ada sejak jaman kerajaan Singasari. Pada awalnya seni ini adalah hiburan bagi setiap pemain pencak silat seusai melakukan latihan rutin, itulah mengapa seni Bantengan yang ada saat ini menjadi satu “paket ” dengan pentas pencak silat. Dalam seni bantengan ini dua orang bekerjasama untuk masuk ke dalam kostum banteng, satu orang menjadi kaki depan dan satu orang menjadi kaki belakang, orang yang paling depan umumnya memegang kepala banteng dan sekaligus mengontrol gerakan banteng tersebut. Sementara itu, orang yang belakang bertindak sebagai ekor banteng yang berfungsi sebagai pengikut gerakan tari kaki depan. Umumnya orang yang berada di depan akan memasuki kondisi “trans” atau biasa disebut dengan kesurupan, jika telah terjadi, maka tugas pemain belakang adalah mengikuti irama gerakan  pemain yang kesurupan tersebut. Dalam seni ini, kesurupan adalah proses penting yang menambah daya tarik, karena itu biasanya ada orang yang membantu proses terjadinya kesurupan ini, orang tersebut biasa menggunakan kostum serba merah, hingga disebut abangan, atau kostum serba hitam atau irengan. Dalam bantengan biasa juga dibantu oleh macanan atau orang yang menggunakan kostum macan, tugas macanan ini adalah membantu proses kesurupan dan mengendalikan jika kesurupannya sudah mencapai tahap beringas.

(Dok.Google) Seni Bantengan

Di Dusun Sebaluh group kesenian bantengan terbentuk sekitar tahun 2012. Group bantengan ini diberi nama Rukun Santoso. Biasanya kesenian bantengan dibuka terlebih dahulu dengan kesenian pencak silat. Anggota group kesenian bantengan ini berjumlah sekitar 60 orang. Struktur organisasi kepengurusan Bantengan:

Ketua : Bpk. Sanari

Sekretaris : Bpk. Amir

Bendahara : Bpk. Sony

Sekilas Tentang Penduduk Sebaluh

Jumlah penduduk Dusun Sebaluh secara keseluruhan berjumlah 2.963 orang. Penduduk laki-laki berjumlah 1.456 orang, sedangkan penduduk perempuan berjumlah 1.507 orang. Berikut adalah hasil dari sensus yang tim lakukan:

REKAPITULASI USIA PENDUDUK
USIA	LAKI LAKI	PEREMPUAN	JUMLAH
1 HINGGA 10	143	124	267
11 HINGGA 20	231	221	452
21 HINGGA 30	222	282	504
31 HINGGA 40	277	293	570
41 HINGGA 50	231	240	471
51 HINGGA 60	162	178	340
61 HINGGA 70	121	82	203
LEBIH DARI 70	69	87	156
TOTAL	1456	1507	2963

REKAPITULASI PEKERJAAN PENDUDUK
JENIS PEKERJAAN	LAKI LAKI	PEREMPUAN	JUMLAH
PETERNAK	81	14	95
PNS	9	3	12
PETANI/ PEKEBUN	317	93	410
PELAJAR/ MAHASISWA	294	281	575
MENGURUS RUMAH TANGGA	17	604	621
KARYAWAN SWASTA	176	88	264
WIRASWASTA	248	110	358
PEDAGANG	20	23	43
BURUH TANI	19	12	31
PEDAGANG	0	0	0
PENATA RIAS	0	2	2
BURUH HARIAN LEPAS	23	7	30
SOPIR	13	0	13
TNI	2	0	2
SWASTA	22	23	45
PENSIUNAN	8	5	13
TUKANG KAYU	2	0	2
PEMBANTU RUMAH TANGGA	0	14	14
KARYAWAN HONORER	2	2	4
POLRI	1	0	1
GURU	2	3	5
PERANGKAT DESA	3	0	3
BELUM/ TIDAK BEKERJA	185	209	394
TUKANG GIGI	1	0	1
TUKANG BATU	2	0	2
TUKANG JAHIT	0	1	1
TANPA KETERANGAN	18	4	22
TOTAL	1465	1498	2963

Dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk memiliki usia antara 31-40 dan pekerjaan sebagian besar sebagai seorang petani / pekebun.